Balikpapan
adalah salah satu kota di provinsi Kalimantan Timur. Kota ini memiliki sebagian
besar bukit, sisanya merupakan daerah datar yang sempit, sungai kecil serta
pesisir pantai. Kondisi tanah kota ini bersifat asam (gambut) serta dominan
tanah merah kurang subur. Sebagaimana layaknya wilayah lain di Indonesia, kota
ini juga beriklim tropis. Kota ini berada di pesisir timur Kalimantan yang
langsung berbatasan dengan selat Makasar, memiliki teluk yang dapat
dimanfaatkan sebagai pelabuhan laut komersial dan pelabuhan minyak.
PT.
PERTAMINA (Persero) RU V di Balikpapan adalah salah satu unit dari pengolahan
yang dimiliki oleh PT PERTAMINA (Persero). Pada saat ini RU V memiliki 2 (dua)
unit kilang yaitu Unit Kilang Balikpapan dengan luas area kurang lebih sekitar
2,3 km2. Kilang Balikpapan II dibangun tahun 1983 dengan kapasitas
intake 200 MBCD. Selanjutnya kilang Balikpapan I diupgrade pada tahun 1995 dan
beroperasi pada tahun 1997 dengan kapasitas Crude
60 MBCD.
Berawal
dari ditemukannya sumur minyak di sanga-sanga pada tahun 1897, maka pada tahun
1922 mulai dibangun kilang di Balikpapan yang kemudian disebut dengan Kilang
Balikpapan I. Setelah mengalami kerusakan berat dalam masa perang dunia ke II
(1940 – 1945) perbaikan dan rehabilitasi mulai dilakukan tahun 1946, kemudian
secara berturut-turut dibangun. Penyulingan minyak kasar I (PMK I), Unit
Penyulingan Hampa I/Heavy Vacum Unit (HVU
I), Wax Plant, PMK II, PMK III serta unit-unit yang termaksud dalam proyek
pembangunan Kilang Balikpapan II yaitu Hydroskimming Complex (HSC) dan
Hydrocracking Complex (HCC). Kilang Unit Pengolahan V Balikpapan terletak di
Teluk Balikpapan yang menempati area seluas 2,5 km2. Kilang UP V
awalnya didesain untuk mengolah crude Handil dan Bekapai, namun saat ini
mengolah berbagai macam crude Handil dan Bekapai, namun saat ini mengolah
berbagai macam Crude (mix crude) baik lokal maupun import, antara lain :
Sepinggan, Sepinah, Bunyu, Nanhai, Forchados, Belida, Bacho dll. Produk –
produk Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dihasilkan oleh Kilang Balikpapan berupa:
Motor Gasolin (bensin/premium), Kaerosin (minyak tanah), Avtur, Solar, Minyak
Diesel dan Lilin (Wax). Adapun kronologis pembangunan dan perkembangan Kilang
Balikpapan adalah sebagai berikut:
1. Tahun 1897-1992
Ditemukan beberapa sumber minyak mentah
di beberapa tempat di Kalimantan Timur.
2. Tahun 1992
Unit PMK I dan II didirikan oleh British
Petroleum
3. Tahun 1946
Rehabilitasi PMK I dan II menjadi PMK II
karena rusak akibat Perang Dunia II.
4. Tahun 1949
HVU I selesai didirikan oleh SHELL
Indonesia yang dirancang MCKoe dengan kapasitas pengolahan sebesar 12.000
bbbl/hari.
5. Tahun 1950
PMK I dan Wax Plant yang merupakan unit
saling berhubungan selesai direhabilitasi, dengan kapasitas pengolahan PMK I
adalah 25.000 bbbl/hari.
6. Tahun 1952
Unit PMK II selesai direhabilitasi oleh
SHELL Indonesia yang didesain oleh ALCO dengan kapasitas pengolahan 25.000
bbbl/hari.
7. Tahun 1954
Modifikasi Unit PMK III sambil menaikkan
kapasitas produksi sebesar 10.000 bbl/hari. Sekarang unit ini sudah tidak
digunakan lagi.
8. Tahun 1973
Modifikasi dari Wax Plant sehingga
mencapai kapasitas produksi 175 ton/hari.
9. Tahun 1981
Kilang balikpapan II
mulai dibangun dengan desain dan paten dari UOP inc.
10.
November 1981
Penetapan kontraktor
utama yaitu bechtel inc (inggris) dengan konsultan supervisor procon inc.
11.
November1984
Peresmian kilang
balikpapan II oleh Presiden RI
12.
Tahun 1995
UP Grading Kilang
Balikpapan I terdiri dari unit PMK III dan HVU I menjadi Crude Distiling Unit
(CUD) V dan HVU III
13.
Tahun 1996-2008
Perbaikan-perbaikan
secara berkala (Turn Around/TA) tetap dilakukan, rehabilitasi unit Platfroming pada Hydroskimming
Complex akibat kebakaran tahun 2001, serta pembangunan Flare Gas Recovery
Plant dan Hydrogen Recovery Plant
pada Hydrocracking Complex tahun
2006.
Kilang Balikpapan I terdiri atas unit:
a.
Crude Destilation Unit V
(CDU V)
b.
High Vacum Unit II (HVU
III)
c.
Dehydration Plant (DHP)
d.
Wax Plant
e.
Effluent Water Treatment
Plant (EWTP)
Berbeda dengan kilang balikpapan
II yang terdiri dari dua unit produksi, yaitu unit Hydroskimming Complex (HSC)
dan Unit Hydrocracking Complex (HCC). Kedua unit itu memproduksi bahan bakar
minyak dan LPG:
1.
Unit Hydro Skimming Complex (HSC), yang
meliputi:
a.
Crude Dsetilation Unit IV
(CDU IV)- Plant 1
b.
Naphta Hydrowater Unit
(NTHTU)-Plant 4
c.
Plat former Unit- Plant
5
d.
LPG Recovery Unit-Plant
6
e.
LPG Treater-Plant
2.
Unit Hydro Cracking
Complex (HSC), yang meliputi:
a.
High Vacum Unit II
(HCU)-Plant 2
b.
HydroCracking Unit
(HCU)-Plant 3
c.
Hydrogen Plant-Plant 8
d.
Unit-Unit Penunjang :
1)
Cooling WATER Unit
(Plant 32)
2)
Boliler Feed Water
System (Plant 31)
3)
Fel Gas System (Plant
15)
4)
Nitrogen Plant and Air
Instrumen (Plant 35)
5)
Flare System (Plant 19)
0 komentar:
Posting Komentar