Kamis, 23 Oktober 2014

Latar Belakang PT. Pertamina (persero)

Balikpapan adalah salah satu kota di provinsi Kalimantan Timur. Kota ini memiliki sebagian besar bukit, sisanya merupakan daerah datar yang sempit, sungai kecil serta pesisir pantai. Kondisi tanah kota ini bersifat asam (gambut) serta dominan tanah merah kurang subur. Sebagaimana layaknya wilayah lain di Indonesia, kota ini juga beriklim tropis. Kota ini berada di pesisir timur Kalimantan yang langsung berbatasan dengan selat Makasar, memiliki teluk yang dapat dimanfaatkan sebagai pelabuhan laut komersial dan pelabuhan minyak.
PT. PERTAMINA (Persero) RU V di Balikpapan adalah salah satu unit dari pengolahan yang dimiliki oleh PT PERTAMINA (Persero). Pada saat ini RU V memiliki 2 (dua) unit kilang yaitu Unit Kilang Balikpapan dengan luas area kurang lebih sekitar 2,3 km2. Kilang Balikpapan II dibangun tahun 1983 dengan kapasitas intake 200 MBCD. Selanjutnya kilang Balikpapan I diupgrade pada tahun 1995 dan beroperasi pada tahun 1997 dengan kapasitas Crude 60 MBCD.
Berawal dari ditemukannya sumur minyak di sanga-sanga pada tahun 1897, maka pada tahun 1922 mulai dibangun kilang di Balikpapan yang kemudian disebut dengan Kilang Balikpapan I. Setelah mengalami kerusakan berat dalam masa perang dunia ke II (1940 – 1945) perbaikan dan rehabilitasi mulai dilakukan tahun 1946, kemudian secara berturut-turut dibangun. Penyulingan minyak kasar I (PMK I), Unit Penyulingan Hampa I/Heavy Vacum Unit (HVU I), Wax Plant, PMK II, PMK III serta unit-unit yang termaksud dalam proyek pembangunan Kilang Balikpapan II yaitu Hydroskimming Complex (HSC) dan Hydrocracking Complex (HCC). Kilang Unit Pengolahan V Balikpapan terletak di Teluk Balikpapan yang menempati area seluas 2,5 km2. Kilang UP V awalnya didesain untuk mengolah crude Handil dan Bekapai, namun saat ini mengolah berbagai macam crude Handil dan Bekapai, namun saat ini mengolah berbagai macam Crude (mix crude) baik lokal maupun import, antara lain : Sepinggan, Sepinah, Bunyu, Nanhai, Forchados, Belida, Bacho dll. Produk – produk Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dihasilkan oleh Kilang Balikpapan berupa: Motor Gasolin (bensin/premium), Kaerosin (minyak tanah), Avtur, Solar, Minyak Diesel dan Lilin (Wax). Adapun kronologis pembangunan dan perkembangan Kilang Balikpapan adalah sebagai berikut:
1.      Tahun 1897-1992
Ditemukan beberapa sumber minyak mentah di beberapa tempat di Kalimantan Timur.
2.      Tahun 1992
Unit PMK I dan II didirikan oleh British Petroleum
3.      Tahun 1946
Rehabilitasi PMK I dan II menjadi PMK II karena rusak akibat Perang Dunia II.
4.      Tahun 1949
HVU I selesai didirikan oleh SHELL Indonesia yang dirancang MCKoe dengan kapasitas pengolahan sebesar 12.000 bbbl/hari.
5.      Tahun 1950
PMK I dan Wax Plant yang merupakan unit saling berhubungan selesai direhabilitasi, dengan kapasitas pengolahan PMK I adalah 25.000 bbbl/hari.
6.      Tahun 1952
Unit PMK II selesai direhabilitasi oleh SHELL Indonesia yang didesain oleh ALCO dengan kapasitas pengolahan 25.000 bbbl/hari.
7.      Tahun 1954
Modifikasi Unit PMK III sambil menaikkan kapasitas produksi sebesar 10.000 bbl/hari. Sekarang unit ini sudah tidak digunakan lagi.

8.      Tahun 1973
Modifikasi dari Wax Plant sehingga mencapai kapasitas produksi 175 ton/hari.
9.      Tahun 1981
Kilang balikpapan II mulai dibangun dengan desain dan paten dari UOP inc.
10.   November 1981
Penetapan kontraktor utama yaitu bechtel inc (inggris) dengan konsultan supervisor procon inc.
11.   November1984
Peresmian kilang balikpapan II oleh Presiden RI
12.   Tahun 1995
UP Grading Kilang Balikpapan I terdiri dari unit PMK III dan HVU I menjadi Crude Distiling Unit (CUD) V dan HVU III
13.   Tahun 1996-2008
Perbaikan-perbaikan secara berkala (Turn Around/TA) tetap dilakukan, rehabilitasi unit Platfroming  pada Hydroskimming Complex akibat kebakaran tahun 2001, serta pembangunan Flare Gas Recovery Plant dan Hydrogen Recovery Plant pada Hydrocracking Complex tahun 2006.
Kilang Balikpapan I terdiri atas unit:
a.       Crude Destilation Unit V (CDU V)
b.      High Vacum Unit II (HVU III)
c.       Dehydration Plant (DHP)
d.      Wax Plant
e.       Effluent Water Treatment Plant (EWTP)
Berbeda dengan kilang balikpapan II yang terdiri dari dua unit produksi, yaitu unit Hydroskimming Complex (HSC) dan Unit Hydrocracking Complex (HCC). Kedua unit itu memproduksi bahan bakar minyak dan LPG:
1.                   Unit Hydro Skimming Complex (HSC), yang meliputi:
a.       Crude Dsetilation Unit IV (CDU IV)- Plant 1
b.       Naphta Hydrowater Unit (NTHTU)-Plant 4
c.       Plat former Unit- Plant 5
d.       LPG Recovery Unit-Plant 6
e.       LPG Treater-Plant
2.                        Unit Hydro Cracking Complex (HSC), yang meliputi:
a.       High Vacum Unit II (HCU)-Plant 2
b.       HydroCracking Unit (HCU)-Plant 3
c.       Hydrogen Plant-Plant 8
d.       Unit-Unit Penunjang :
1)     Cooling WATER Unit (Plant 32)
2)     Boliler Feed Water System (Plant 31)
3)     Fel Gas System (Plant 15)
4)     Nitrogen Plant and Air Instrumen (Plant 35)

5)     Flare System (Plant 19)

0 komentar:

Posting Komentar